Mengenali Kepribadian
Pernahkah kalian merasa berbeda dengan teman-teman kalian? Setiap orang memiliki karakter atau sifat yang unik, bukan? Nah, salah satu teori yang mencoba menjelaskan tentang perbedaan kepribadian manusia adalah teori yang dikemukakan oleh seorang dokter Yunani kuno bernama Hippocrates. Coba simak video tersebut!
Sumber: chanel youtube Pojok Gen Z
Hippocrates berpendapat bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh keseimbangan empat cairan utama dalam tubuh, yaitu:
- Sanguis (darah): Cairan yang hangat dan lembap.
- Kholera (empedu kuning): Cairan yang panas dan kering.
- Melankolis (empedu hitam): Cairan yang dingin dan kering.
- Phlegma (lendir): Cairan yang dingin dan lembap.
Menurut Hippocrates, dominasi salah satu cairan ini dalam tubuh akan membentuk tipe kepribadian tertentu. Yuk, kita bahas satu per satu!
Empat Tipe Kepribadian Menurut Hippocrates
- Sanguinis (Orang yang berdarah panas):
- Ciri-ciri: Optimis, ramah, mudah bergaul, energik, dan suka bersosialisasi.
- Contoh: Anak yang selalu ceria di kelas, mudah membuat teman baru, dan suka menjadi pusat perhatian.
- Koleris (Orang yang berapi-api):
- Ciri-ciri: Pemimpin, ambisius, tegas, berani, dan cepat mengambil keputusan.
- Contoh: Ketua kelas yang selalu bersemangat dalam memimpin dan mengatur kegiatan kelas.
- Melankolis (Orang yang cenderung pesimis):
- Ciri-ciri: Kreatif, sensitif, analitis, perfeksionis, dan cenderung suka menyendiri.
- Contoh: Siswa yang suka menulis puisi atau cerita pendek, dan selalu berusaha untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
- Phlegmatis (Orang yang tenang):
- Ciri-ciri: Tenang, sabar, santai, dapat diandalkan, dan tidak mudah marah.
- Contoh: Teman yang selalu siap membantu teman-temannya, dan selalu memberikan nasihat yang bijak.
Salah satu referensi tes online :
https://www.proprofs.com/quiz-school/story.php?title=mtqzodg0nwzita
Memahami Diri Sendiri
Setiap orang memiliki kombinasi dari keempat tipe kepribadian ini. Tidak ada tipe kepribadian yang lebih baik atau lebih buruk. Penting untuk memahami diri sendiri dan tipe kepribadian yang dominan pada diri kita. Dengan begitu, kita dapat lebih menghargai diri sendiri dan orang lain.
Penulis: Natalia Puspita Damayanti, S.Pd.