Menu

PAK

KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 5

Meneladani Yesus

0

Konsep teladan dan menjadi pengikut Kristus memiliki peran penting dalam menjalankan keimanan kita sebagai orang kristen yaitu sebagai identitas dan pedoman dalam setiap tindakan, ucapan, dan kehidupan kita sehari-hari.

I. Teladan Menurut Alkitab

Istilah teladan dalam Alkitab dapat kita lihat dengan jelas dalam tindakan Yesus Kristus ketika Ia membasuh kaki para murid-Nya. Dalam Yohanes 13:15, Tuhan Yesus berkata, “Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”

Melalui peristiwa ini, Yesus mengajarkan kepada kita sikap kerendahan hati dan pelayanan yang sejati. Membasuh kaki, pada masa itu, adalah tugas yang dilakukan oleh seorang hamba, namun Yesus, sebagai Guru dan Tuhan, dengan rendah hati melakukannya untuk murid-murid-Nya. Ini adalah contoh yang sangat mendalam tentang bagaimana seorang Kristen harus bersikap: siap melayani tanpa memandang posisi atau status.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teladan berarti sesuatu yang patut ditiru dan dicontoh. Bagi orang Kristen, teladan tertinggi adalah Yesus Kristus sendiri. Sebagai pengikut Kristus, kita wajib mengikuti apa yang Yesus telah lakukan, dalam segala tindakan, ucapan, dan perbuatan.

II. Pengikut Kristus:

Menjadi pengikut Kristus berarti berkomitmen untuk mengikuti ajaran-ajaran Tuhan Yesus dalam setiap aspek kehidupan. Menjadi pengikut Kristus merupakan suatu panggilan hidup dalam ketaatan dan kasih seperti yang Yesus tunjukkan.

a. Karakterisktik sebagai pengikut Kristus

Karakterisktik sebagai pengikut Kristus yang yang harus kita miliki antara lain:

  1. Iman: Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan setiap saat.
  2. Pengharapan: Menaruh pengharapan pada janji-janji Tuhan, yakin bahwa Tuhan selalu setia dalam setiap firman-Nya.
  3. Kasih: Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi, serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Kasih adalah inti dari ajaran Yesus, dan tanpa kasih, semua perbuatan menjadi sia-sia

b. Tanggung Jawab Seorang Pengikut Kristus

Selain memiliki karakteristik yang jelas, seorang pengikut Kristus juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tanggung jawab utama seorang Kristen:

  1. Bersekutu: Seorang pengikut Kristus harus beribadah dan bersekutu dengan umat lainnya. Bersekutu pada peribadahan di gereja dan aktif dalam kegiatan kerohanian di luar gereja.
  2. Bersaksi: Salah satu tugas penting pengikut Kristus adalah bersaksi, yaitu menceritakan kabar baik tentang Yesus kepada orang lain. Kesaksian hidup seorang Kristen dapat menjadi terang bagi dunia dan membawa orang lain untuk mengenal Yesus lebih dekat.
  3. Melayani: Yesus telah memberikan teladan dalam hal melayani sesama. Kita sebagai pengikut Yesus dipanggil untuk melayani sesama, terutama mereka yang membutuhkan. Pelayanan ini bisa dilakukan dalam bentuk apapun sperti dukungan finansial, dukungan moral atau dukungan mental kepada sesama.

C. Kesimpulan

Yesus Kristus adalah teladan hidup yang sempurna bagi setiap pengikut-Nya. Kita sebagai pengikut Kristus tidak hanya dipanggil untuk percaya dan untuk meneladani perbuatan, perkataan, dan kasih-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Berlandaskan iman, pengharapan, dan kasih kita dapat melaksanakan tanggung jawab sebagai orang percaya yaitu bersekutu, bersaksi, dan melayani bagi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus.

KELAS 8 SEMESTER 1 BAB 5 oleh Wahyudi Jaka
MENGASIHI DAN PEDULI TERHADAP SESAMA - Presentasi

Mengasihi & Peduli Terhadap Sesama

0

Cerita tentang Orang Samaria yang Baik Hati adalah salah satu perumpamaan yang terkenal dalam Injil, khususnya dalam Injil Lukas. Cerita ini sering digunakan untuk mengajarkan tentang kasih dan kepedulian terhadap sesama, tanpa memandang latar belakang atau status sosial.

Orang Samaria Yang Baik Hati – YouTube

 

Latar Belakang

Cerita ini dimulai dengan seorang ahli hukum yang bertanya kepada Yesus tentang cara untuk memperoleh hidup kekal. Untuk menguji Yesus, ahli hukum tersebut bertanya, “Siapakah sesamaku?”

Perumpamaan

  1. Sebuah Kisah:
    • Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang seorang pria yang sedang dalam perjalanan dari kota Yerusalem ke kota Yerikho. Di tengah jalan, dia diserang oleh perampok, dipukul, dan ditinggalkan hampir mati.
  2. Respon Orang Lewat:
    • Seorang Imam: Imam lewat di jalan yang sama, melihat orang yang terluka tersebut, tetapi dia memilih untuk tidak berhenti dan melanjutkan perjalanannya di sisi jalan yang lain.
    • Seorang Lewi: Kemudian, seorang Lewi (orang dari suku Lewi yang bertugas di rumah Tuhan) juga lewat. Dia juga melihat orang yang terluka dan, seperti imam sebelumnya, memilih untuk tidak membantu.
  3. Kedatangan Orang Samaria:
    • Seorang Samaria: Kemudian, seorang Samaria (yang dalam konteks budaya Yahudi saat itu dianggap sebagai orang yang terasing atau bahkan dipandang rendah) lewat. Berbeda dari imam dan Lewi, orang Samaria ini tergerak oleh belas kasih. Dia menghampiri orang yang terluka, membersihkan luka-lukanya dengan minyak dan anggur, dan membawanya ke sebuah penginapan untuk dirawat lebih lanjut. Dia bahkan memberikan uang kepada pemilik penginapan dan berjanji akan membayar lebih jika diperlukan ketika dia kembali.

Pesan Yesus

Yesus menutup cerita ini dengan bertanya kepada ahli hukum, “Menurut pendapatmu, siapakah yang dianggap sebagai sesama dari orang yang jatuh ke tangan perampok itu?”

Ahli hukum menjawab, “Orang yang menunjukkan belas kasih kepadanya.”

Yesus kemudian berkata, “Pergilah dan perbuatlah demikian.”

Aplikasi Dalam Kehidupan

Kepedulian Tanpa Batas: Perumpamaan ini mengajarkan bahwa kasih dan kepedulian seharusnya tidak terbatas pada kelompok sosial atau ras tertentu. Orang Samaria, yang dianggap rendah dalam pandangan orang Yahudi pada waktu itu, menunjukkan kepedulian yang lebih besar daripada seorang imam atau Lewi yang seharusnya menjadi teladan dalam kebaikan.

Kasih Universal: Cerita ini menekankan bahwa siapa pun bisa menjadi “sesama” kita dan kita seharusnya menunjukkan kasih kepada semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.

Tindakan Kasih: Pesan utama dari perumpamaan ini adalah bahwa tindakan nyata dari kasih dan belas kasih jauh lebih penting daripada sekadar penampilan atau status sosial.

Kita adalah anak-anak Allah, oleh sebab itu mengasihi sesama adalah bagian hidup kita

Ayat renungan: Yakobus 4:8

“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

 

Pertanyaan Refleksi

  1. Kapan momen paling baik untuk berbuat baik ?
  2. Kepada siapakah kita harus berbuat baik ?

 

Penulis: Wahyudi, S.Th.

 

Materi Mengasihi & Peduli Terhadap Sesama oleh Wahyudi

 

 

MENGASIHI DAN PEDULI TERHADAP SESAMA – Presentasi oleh EFRIDA DIAN CHESWARA